Home Artikel Rohani Kristen Kisah dan Cerita Inspiratif Sopir Taxi – Kisah Inspiratif

Sopir Taxi – Kisah Inspiratif

Suatu hari saya naik Taxi di Palembang saat memberi seminar disana. Didalam taxi saya menelpon kantor urusan kerja, san selesai menelpon sopir taxi tanya: ‘Maaf Pak, apakah benar bapak adalah Pak Tanadi Santoso.’

Tentu saya terkejut juga dikenali sang sopir. Ternyata dia kenal suara saya, dan dulu di Jakarta bekerja sebagai satpam sering mendengar acara radio Pas FM. Bahkan dia ingat banyak materi cerita business wisdom saya. Dia telah 6 tahun pindah ke Palembang, sebagai sopir taxi, dan kehidupannya cukup baik sekarang.

Sejak pindah dia merasa mendapat rejeki lebih bila bekerja lebih keras, yang berbeda dengan kerjanya di Jakarta. Maka dia bekerja keras habis2an selama merantau ini, apalagi tidak punya teman family, seluruh tenaganya dipakai untuk kerja keras.

Ceritanya, ‘Pak, saya ini bekerja keras tanpa kenal lelah selama 6 tahun ini, sehari bisa 15 jam nonstop, sering tidur di mobil, semuanya hanya karena satu hal saja. Saya ingin mengajak kedua orang tua saya naik Haji selagi mereka bisa.’

Motivasi kerja terbaik adalah dari dalam diri sendiri, dari diri kita sendiri yang mau, dan bukan dari luar. Teriakan ‘Luar Biasa, Dahsyat, Aku bisa!!!’ tentu bukannya buruk, tetapi sering semangat itu mengempis hanya dalam waktu yang singkat.

Insentif sekedar mengejar bonus juga sering hilang ditelan kebosanan, atau kejenuhan. Mengejar uang sering melelahkan kita dan bahkan tidak memenuhi dahaga kita yang sering mengalami penurunan kepuasan. Setelah dapat nilai yang diinginkan, makin haus dan mengejar lebih tanpa habis2nya.

Semangat dari dalam bisanya didapat dari kemahiran kita melakukan sesuatu yang membuat kita termotivasi mengerjakan itu, dan dari makna dari kerja yang kita lakukan. Makna kerja adalah pendorong tertinggi yang selalu akan membuat kita mau bekerja super keras, tahan banting, dan tanpa mengenal lelah.

Sang sopir dengan mata bersyukur yang berkaca kaca, berkata; ‘ Alhamdulilah Pak, 4 bulan lalu kami berempat: Ayah, ibu, istri dan saya telah menunaikan Ibadah Haji.’ Dan diceritakannya semua keindahan perjalanan Naik Hajinya.

(oleh: Tanadi Santoso. Surabaya, 5 Feb 2014)
source: http://www.kisahinspiratif.info/