Home Artikel Rohani Kristen Peristiwa Akhir Zaman Berjaga-jaga Di Akhir Zaman – Miliki DNA Penyembah Yang Benar | Renungan...

Berjaga-jaga Di Akhir Zaman – Miliki DNA Penyembah Yang Benar | Renungan Harian

Berjaga-jaga Di Akhir Zaman – Miliki DNA Penyembah Yang Benar | Renungan Harian
https://berjagajaga.wordpress.com/category/akhir-zaman/

Miliki DNA Penyembah Yang Benar

“Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Tuhan itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.“ ( Yohanes 4:23-24 )

MENYEMBAH DALAM ROH DAN KEBENARAN

A. APAKAH PENYEMBAHAN ITU?
1. Penyembahan adalah sesuatu yang mengalir dari hati kita, yang lahir dari satu hubungan yang erat dengan Tuhan karena kita mengasihi Tuhan.

2. Bapa mencari penyembah yang benar. Karena kalau penyembahnya hidup benar, maka penyembahannya juga pasti benar. Memiliki Gaya hidup menyembah.

3. Penyembahan itu adalah satu hubungan kasih seperti Bapa mengasihi anakNya.
Rom 8:14-16 Semua orang, yang dipimpin Roh Tuhan, adalah anak Tuhan. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Tuhan. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!” Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Tuhan.

4. Menyembah dalam Bapa harus menyembah dalam Roh, maksudnya menyembah harus dipimpin Roh dan harus berbahasa Roh.

1 Kor 14:14, 15 Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa. Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku.. Tuhan bersemayam di atas puji-pujian umatNya.22:4.

5. Menyembah dalam kebenaran.
Kita menyembah Tuhan dalam keadaan hidup yang benar. Di gunung Tuhan ada otoritas Tuhan.
Maz 24:3-4 Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. Karena itu raja Daud tidak perlu merasa malu menyembah Tuhan.
2 Sam 6:21-22 Tetapi berkatalah Daud kepada Mikhal: “Di hadapan TUHAN, yang telah memilih aku dengan menyisihkan ayahmu dan segenap keluarganya untuk menunjuk aku menjadi raja atas umat TUHAN, yakni atas Israel, –di hadapan TUHAN aku menari-nari, bahkan aku akan menghinakan diriku lebih dari pada itu; engkau akan memandang aku rendah, tetapi bersama-sama budak-budak perempuan yang kaukatakan itu, bersama-sama merekalah aku mau dihormati.” .

B. BAGAIMANA MENYEMBAH TUHAN?
1. Harus menantikan Tuhan.
Maz 130:5-6 Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi. Dengan jiwa yang rindu dan haus hati kita menantikan Tuhan.

2. Kita harus mempersembahkan korban yaitu hidup kita.
Roma 12:1  Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Tuhan aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Tuhan: itu adalah ibadahmu yang sejati. Jangan mencari keuntungan pribadi dalam penyembah Tuhan.

1 Taw 29:16. Ya TUHAN kami, segala kelimpahan bahan-bahan yang kami sediakan ini untuk mendirikan bagi-Mu rumah bagi nama-Mu yang kudus adalah dari tangan-Mu sendiri dan punya-Mulah segala-galanya.

3. Dalam penyembahan kita tinggal dalam hadirat Tuhan.
Maz 16:8,9,11 Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram; Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.

4. Dalam penyembahan kita menyanyi bagi Tuhan.
Maz 104:33-34 Aku hendak menyanyi bagi TUHAN selama aku hidup, aku hendak bermazmur bagi Tuhanku selagi aku ada. Biarlah renunganku manis kedengaran kepada-Nya! Aku hendak bersukacita karena TUHAN. Dengan menggunakan alat musik, sebab musik adalah alat yang untuk mengekspresikan hati manusia. Berdasarkan arah, nyanyian bisa dibagi dua yaitu:
1) Nyanyian yang bersifat verikal berarti suatu komunikasi langsung dengan Tuhan.
2) Nyanyi bersifat horizontal berarti dengan nyanyian kita mengkomunikasikan Tuhan, karyaNya, keagunganNya dengan sesama.

Dalam Efesus 5:18-19 dipakai beberapa istilah antara lain:
a) Mazmur yaitu nyanyian spontan kepada Tuhan bisa berisikan doa atau kesaksian. Hati kita mengungkapkan kata-kata tanpa terikat dengan birama atau melodi tertentu,
b) Kidung puji-pujian yaitu nyanyian yang sudah baku, yang sudah terstruktur digubah dan ditulis seseorang atas pewahyuan Tuhan,
c) Nyanyian rohani (spiritual song) ini berarti adalah nyanyian dalam Roh yaitu dengan memakai bahasa Roh. Nyanyian ini sepenuhnya dipimpin oleh Roh tanpa perlu kita memikirkan kata-kata ataupun melodi yang harus dinyanyikan.

5. Dalam penyembahan kita merendahkan diri dihadapan Tuhan.
Maz 96:9 Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai segenap bumi! . Kita menyembah Tuhan yang maha besar, maha kuasa, karena itu kita merendahkan diri dihadapanNya, mengakui seluruh keberadaan Tuhan yang jauh melebihi hidup kita. Dalam bahasa Ibrani di Perjanjian Lama ada beberapa istilah yang dipakai untuk menyembah Tuhan:
a. ‘Shachah’ berarti tersungkur , sujud dengan muka sampai ke tanah
b. ‘Halal’ barati mengungkapkan kebanggaan dan kemasyhuran Tuhan. Bandinhgkan dengan kata haleluya itu terdiri dari “halal” dan “Yahweh”.
c. ‘Yadah’ berarti kita memuji Tuhan dengan menggunakan tangan ataupun dengan menggangkat tangan. Maz 47:2; 143:2; 141:3
d. ‘Barak’ artinya kita berlutut untuk menyatakan sikap penghormata kita kepada Tuhan.Maz 123:2

6. Dalam penyembahan kita bergaul erat dengan Tuhan.
Yoh 15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Karena Tuhan adalah Roh, maka yang kita harus bangun adalah hubungan manusia rohani kita dengan Tuhan. Tuhan banyak kali tidak melihat yang kelihatan tetapi justru yang tidak kelihatan yang manusia rohani kita, hati kita, roh kita.
Karena itu kita harus memakai bahasa Roh 1 Kor 14:4a Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri. Seperti digambarkan dalam Yeh 47:1-5 kita perlu semakin dalam sungai Tuhan agar kita melihat kehidupan yang sesungguhnya.

7. Dalam penyembahan kita menyenangkan hati Tuhan.
Kol 3:17 Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Tuhan, Bapa kita.

Tuhan menginginkan kita agar menyembah Dia dalam roh dan kebenaran. Menyembah Dia dengan benar dan tulus. “Penyembahan yang sejati bukan tentang lagu yang dinyanyikan atau musik yang dimainkan, tetapi inti penyembahan adalah saat hati dan jiwa seseorang, serta semua yang ada dalam dirinya memuja dan berhubungan dengan Roh Tuhan“ (D.Zschech-Extravagant Worship).

source: https://berjagajaga.wordpress.com/category/akhir-zaman/